BOCAH TANPA ALAT KELAMIN AKAN KENAKAN SERAGAM LAKI LAKI! - Berita Terkini

Home Top Ad

keterangan

Post Top Ad

LightBlog

Saturday, August 11, 2018

BOCAH TANPA ALAT KELAMIN AKAN KENAKAN SERAGAM LAKI LAKI!


Dwi Jossy (14) bocah tanpa kelamin, anus dan tulang penyangga badan asal Banyuwangi, rencananya akan mengenakan seragam laki-laki. Ini merupakan bentuk dukungan keluarga, atas pilihan Dwi Jossy yang ingin menjadi anak laki-laki.

"Rencananya besok Senin  Jossy sudah pakai celana. Karena dia pengennya jadi laki-laki," ujar Mieke, salah satu guru Jossy, kepada sejumlah wartawan, saat berkunjung dirumah Jossy.

Sebelumnya pihak sekolah sudah memberitahukan kepada teman-teman Dwi Jossy, jika dia merupakan siswa berkebutuhan khusus. Dan teman-teman Jossy memahami.

"Pergaulan tidak ada masalah karena semua temannya menyadari Jossy punya keterbatasan fisik. Rencana besok pakai celana ya sudah diberikan pemahaman kepada teman-teman Jossy," ujarnya.

Selama ini pihak keluarganya tidak mempermasalahkan Jossy menjadi perempuan. Namun Jossy yang sudah berumur 14 tahun bercerita kepada ibunya jika ingin menjadi laki-laki.

Saya kaget saat anak saya bilang kalau dia adalah laki-laki. Di hadapan Allah juga harus laki-laki. Kalau operasi aku mau jadi laki-laki," tutur Sumarni (41), ibu Jossy kepada sejumlah wartawan.

Sumarni bercerita, ketika Jossy masih bayi, dokter mengatakan jika anak keduanya bisa menjalankan operasi pembuatan kelamin perempuan. Sehingga akte yang tertulis adalah perempuan. Tapi seiring berjalannya waktu, fisik Jossy semakin terlihat seperti laki-laki.

"Waktu Jossy cerita keinginannya, saya bingung. Selama ini dia selalu berpakaian perempuan. Sekolah memakai rok, ngaji juga pakai jilbab. Akhirnya saya curhat kepada wali kelasnya masalah yang dialami Jossy," jelas perempuan yang berprofesi sebagai penjual kopi di Genteng tersebut.

"Gurunya mau mengerti setelah mendengar penjelasan saya. Tadinya gurunya sama sekali tidak tahu kalau dia laki-laki. Mereka mau membantu memberikan pemahaman kepada teman-temannya supaya tidak salah paham," tambah Sumarni yang pernah menjadi tenaga kerja wanita di Malaysia dan Brunei Darussalam ini.

Psikolog asal Banyuwangi, Betty Kumala, mengatakan bahwa pilihan Dwi Jossy yang ingin menjadi laki-laki harus didukung sepenuhnya oleh lingkungan sekolah dan keluarga. Ini dilakukan untuk memberikan semangat dan membentuk karakter yang baik secara psikologis.

Menurut Betty, dukungan ini sangat penting untuk membentuk karakter Dwi Jossy dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak, Dwi Jossy akan mengalami depresi, tekanan mental dan lebih parah bisa memiliki kepribadian ganda.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

LightBlog