Drama penyergapan Noordin M Top selama 18 jam mulai terkuak, seperti di sampaikan ternyata sidik jari korban penyergapan di Temanggung berbeda dengan sidik jari Noordin M Top gembong teroris nomer wahid di Nusantara yang selalu ramai dibicarakan orang.
Selain hasil temuan sidik jari yang berbeda para pakar dari intelejen dan lainnya pun menyatakan penangkapan Noordin M Top banyak sekali kejanggalan. Menurut penelitian
setidaknya ada 7 point kejanggalan yang terjadi ketika penggerebekan terjadi yaitu:
1. Penghuni rumah yang disergap mengakui diri bahwa ia adalah Noordin M Top. Padahal menurut salah seorang anggota JI (Jamaah Islamiyah): biasanya mereka melakukan hal itu hanya untuk mengelabui para pentergap hingga bias meloloskan target utama.
2. Noordin M Top sendiri tanpa pengawal. Menurut mantan kepala BIN (badan intelejen negara) Hendro Priyono seorang Noordin M Top tidak mungkin berjalan sendiri tanpa pengawalan anak buahnya.
3. Tidak ditemukan bom rompi di TKP. Bahkan tidak ada pistol seperti yang diberitakan sebelumnya. Ini menunjukan bahwa ia bukan seorang Noordin M Top demikian juga di ungkapkan salah seorang anggota JI tambahnya: Noordin tak pernah melepaskan rompi bomnya kecuali beberapa saat ketika mandi dan lainnya.
5. Posisi rumah yang sangat sulit untuk melarikan diri (terlalu terbuka). Hal ini pun sangat disangsikan, jelas saja, bagaimana tidak, dimanapun seorang teroris semacam Noordin berada, pasti memikirkan hal ini, jika seandainya ada penyergapan dadakan semua pasti telah diprhitungkan.
6. Ungkapan KAPOLRI sendiri yang masih enggan menyatakan kebenaran korban penyergapan.
7. Belum adanya teman atau anggota keluarga Noordin yang mengakui bahwa korban peyergapan DENSUS 88 tersebut adalah Noordi M Top.
Setidaknya 7 point diatas menjadi alasan kenapa Noordin M Top masih hidup. Namun sementara ini pihak kepolisian masih menunggu kepastiaan apa benar Noordin M Top masih hidup.
No comments:
Post a Comment